Dengan bergulirnya BECA Jakarta XVs Series 2018 yang baru menyelesaikan Round ke-5, kami berkilas balik tentang Rugby XVs di Indonesia.
Pada tahun 2006, Indonesia diundang untuk mengirimkan Timnas Putra XVs pada kejuaraan Asian Division 6 Rugby Championship. Turnamen diselenggarakan di Phnom Penh, Kamboja dan Indonesia dikalahkan Kamboja 7-30 sebelum berhasil mengalahkan Laos 34-12 dan Brunei 32-20.
Sejak itu, Indonesia terus menggulirkan kompetisi Rugby XVs-nya bersama-sama dengan berbagai turnamen yang lebih bersifat sosial, agar dapat menyeleksi pemain-pemain terbaik untuk masuk ke Timnas Rugby XVs, Rhinos.
Saat ini, kompetisi BECA Jakarta XVs Series 2018 menandai tahun ke-12 kompetisi Rugby XVs diselenggarakan di Jakarta. Sejak mulai digulirkan, beberapa tim bahkan dari luar Jakarta telah mengikutinya, termasuk Bandung Rams, Jago Dulu dan bahkan Bali Chillies sebagai peserta undangan. Dengan berbagai tingkat keahlian bermain mulai dari yang ahli hingga pemula, sangat senang melihat bahwa kompetisi ini dapat terus memasok pemain-pemain untuk Timnas Rugby XVs, Rhinos.
Walaupun hingga kini, setiap tahunnya tim Jakarta Komodo selalu memenangkan kompetisi Jakarta Series ini, semangat tim-tim lain tidak dapat diragukan. Musim lalu, UNJ Rugby yang baru untuk tahun ketiganya mengikuti kompetisi, berhasil sampai ke partai Final dan memberikan Komodo perlawanan yang sangat sengit. Usia muda, kebugaran dan semangat UNJ ternyata belum cukup untuk mengalahkan Komodo ketika itu dan Piala Kompetisi ini masih tetap aman di tangan Komodo hingga kini.
Bukan hanya di Ibu Kota, Papua baru saja menyelenggarakan Kompetisi Eksebisi Rugby XVs-nya pada tanggal 8 April yang lalu. Dengan berjudul “SCRUM DOWN”, kegiatan ini diselenggarakan di Lapangan Kampung Yoka. Dengan peserta empat team putra (Hollandia, Kenabai Umbai, Manuai and The Legends Rugby Club) dan dua team putri (Hollandia and Kenabai Umbai), Papua kembali mencetak sejarah dengan menjadi provinsi pertama yang menyelenggarakan pertandingan Rugby XVs Putri.
“Harapan kami adalah agar pemain Papua mendapatkan lebih banyak pengalaman tanding,” kata Lawrence Koyanki, pemain Timnas Rhinos XVs dan Harimau 7s yang juga panitia acara Scrum Down. “Kami memiliki banyak bakat dan talenta yang mampu bermain di Timnas tetapi jika kurang pengalaman tanding maka mereka seringkali bermain gugup dan performa terbaiknya tidak dikeluarkan. Beberapa pemain senior Papua seperti Pak Deda, Frans Yoku dan Billy Pulalo turut serta memprakarsai acara ini agar pemain juga merasakan bermain XVs selain Tens dan Sevens. Acara ini berlangsung satu hari penuh jadi sekaligus memperkenalkan Rugby pada penonton yang datang.”
Dengan diadakannya pertandingan Putri XVs pada acara Scrum Down dan juga karena sudah mulai banyak pemain putri yang bermain Rugby di Indonesia, ada wacana agar diadakannya kompetisi Rugby XVs Putri di masa yang akan datang.
Teruslah ikuti perkembangannya bersama kami.