Pada edisi akhir tahun 2018 ini, kita melakukan kilas balik terhadap berbagai kegiatan Rugby di Tanah Air selama 12 bulan terakhir.
Sejak awal tahun 2018, hal yang paling menggembirakan adalah dapat dilaksanakannya Pelatnas Rugby 7s bagi Tim Putra dan Putri Rugby 7s Nasional dalam rangka persiapan ikutserta dalam Asian Games 2018, Jakarta dan Palembang. Selama delapan bulan, Timnas Putra dan Putri melaksanakan pelatihan di Markas Komando Rugby di Gumuk, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Termasuk diantara berbagai kegiatan adalah juga dilaksanakannya try out ke Uzbekistan dan Sri Lanka serta ikutserta dalam Asia Rugby Sevens Trophy yang berlangsung di Singapura bagi Tim Putra. Pelaksanaan Pelatnas yang transparan dan diikuti pemain terbaik menjadi preseden bagi pelaksanaan kegiatan serupa di masa yang akan datang.
Dari Jakarta, kegiatan tahunan Jakarta Rugby XVs Series kembali dilaksanakan dari bulan Februari hingga Mei dan diikuti empat tim putra yaitu Jakarta Komodo, Jakarta Banteng, JJRG dan UNJ. Untuk kali ke-12 secara berturut-turut, Komodo kembali memenangkan seri Rugby XVs tersebut.
Tidak kalah dengan Jakarta, Yogyakarta juga melaksanakan Kejuaraan Nasional Kelompok Usia dan kemudian Kejuaraan Nasional U-21 Rugby 7s di pertengahan tahun. Provinsi Bali juga menjadi pelopor kompetisi tingkat provinsi Rugby 7s dengan mengadakan kompetisi antar Kabupaten se-Bali dan Papua juga menghadirkan Papua Open yang dipertandingkan pada pertengahan tahun 2018. Dengan semakin banyaknya kompetisi yang dilaksanakan maka akan semakin banyak pula terjaring bakat-bakat Rugby dari seluruh Indonesia.
Tentunya perhelatan akbar Asian Games ke-18 merupakan suatu kegiatan yang patut kita ingat juga. Rugby 7s dipertandingkan dengan Indonesia sebagai tuan rumah dan kegiatan berlangsung dengan sangat meriah dengan ratusan penonton yang hadir dari dalam maupun luar negeri dan bertempat di venue Lapangan Rugby Senayan yang sengaja dibangun untuk kegiatan tersebut.
Indonesia memberikan perlawanan sengit sepanjang perhelatan namun peringkat teratas masih dikuasai para kekuatan lama Rugby Asia yaitu Hong Kong untuk Putra dan Jepang untuk Putri. Semoga semakin ke depan, Rugby Indonesia dapat semakin bersaing.
Bukan hanya di kegiatan pertandingan, Rugby Indonesia juga melaksanakan berbagai kegiatan pendukung seperti pelatihan tenaga medis dan Pelatihan Pelatih Rugby 7s tingkat nasional serta World Rugby Level 1 Coaching.
Tentunya hal lain yang menggembirakan adalah telah terbentuknya beberapa Pengprov baru selama tahun 2018 antara lain Aceh dan Kalimantan Selatan sementara beberapa klub yang lama tak terdengar mulai terusik untuk bermain lagi seperti Rusa Rugby Bogor dan Manguni Rugby Manado.
Di kancah organisasi internasional, pimpinan PB PRUI juga ikutserta pada Annual General Meeting (AGM) Asian Rugby di Bangkok ada pertengahan bulan Desember dimana telah diputuskan bahwa Bali, Indonesia akan menjadi tuan rumah AGM Asia Rugby di tahun 2019 yang akan datang. Pada pertemuan yang sama Indonesia juga menyatakan kesediannya menjadi tuan rumah turnamen Asian Rugby Sevens Trophy juga di tahun 2019 nanti.
Di penghujung tahun 2018 ini, kami mengucapkan syukur tak terhingga atas berbagai perkembangan Rugby yang luar biasa selama tahun ini, dengan harapan bahwa berbagai program yang dilaksanakan akan menambah massa pemain, pendukung dan insan Rugby Indonesia sehingga dapat lebih berprestasi lagi di masa yang akan datang.